SMA MUJAHIDIN

Wednesday, August 15, 2007

Popularitas-mu..atau Rakyat-mu..?

"urus saja moralmu,urus saja akhlakmu. peraturan yang sehat yang kami mau"(manusia setengah dewa,Iwan Fals)

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono hingga kini masih hidup dalam masa kampanye. Ia lebih menjaga citranya bak di masa kampanye, sehingga tidak berani mengambil keputusan yang tidak populer. Inilah kritik yang beredar diam-diam di tengah masyarakat.

Popularitas dan janji-janji palsu adalah kunci pokok kemenangan SBY menjadi Presiden RI. Hasil jajak pendapat menjelang pemilu memperlihatkan popularitas SBY terus meningkat, bahkan mengalahkan popularitas incumbent, Presiden Amien Rais. Dari sudut popularitas, pantas ketika akhirnya SBY terpilih sebagai presiden.

Popularitas tentu memiliki makna yang penting di masa pemilu. Tetapi soal menjadi lain, ketika sang tokoh telah terpilih dan duduk di kursi kekuasaan.

Seratus hari menjadi presiden, popularitas SBY kemudian turun. Tidak ada yang aneh dengan fakta ini. Kampanye adalah kemampuan meyakinkan janji-janji yang dalam banyak hal, lebih mudah diucapkan daripada diujudkan. Dalam 100 hari, tidak semua harapan menjadi kenyataan. Popularitas pun merosot.


Keputusan yang tidak populer pun mestinya diambil pemerintahan SBY untuk mengatasi krisis bahan bakar minyak. Krisis ini tidak dapat diatasi dengan instruksi penghematan. Keputusan yang efektif ialah dengan mekanisme harga. Bila harga tetap murah, siapa peduli untuk berhemat? Sebaliknya, jika harga BBM dinaikkan, terlebih sama dengan harga internasional, berarti pemerintah mengambil keputusan politik yang 'memaksa' untuk berhemat.

Tetapi SBY rupanya tidak berani mengambil keputusan 'memaksa' itu. Sebab, tidak populer. Dan, mengandung risiko politik. Presiden lebih memilih keputusan yang reaktif yang tidak menyelesaikan masalah. Bahkan, bisa menimbulkan masalah baru, yaitu hemat energi dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Semua itu karena bulan madu kemenangan kampanye belum berlalu. SBY lebih cinta popularitas ketimbang efektivitas.

ini merupakan contoh yang buruk kepada para bakal calon gubernur kalbar. ini merupakan tindakan yang sangat tidak disukai oleh masyarakat.

jangan pikirkan popularitasmu..tetapi pikirkanlah rakyat dan bangsamu


No comments: